Ini 6 Tanda Yang Harus Kamu Tahu.. Hubungan Berjalan Lancar, Tetapi Sayang jati Dirimu Hilang, Ini 6 Tanda Yang Harus Kamu Tahu
Kamu selalu mengingat dia sering melarangmu, mempengaruhi pilihanmu, sampai dirimu sendiri merasa bertingkah mirip dengan pribadinya. Sebenarnya kamu tidak menganggap itu sebuah beban ataupun hal yang kurang menyenangkan. Tetapi semakin hari, kamu kembali berpikir tentang dirimu sendiri.
Kamu mulai memikirkan definisi cinta dalam hubungan kalian ini seperti apa. Apa cinta disini memang mengharuskanmu benar-benar melebur menjadi sosoknya? Tetapi dia sendiri tidak pernah melebur dengan pikiran serta karaktermu sebagai pasangannya. lalu bagaimana dengan cinta untuk dirimu sendiri?
jangankan cinta untuk dirimu sendiri, kamu saja mulai merasa tidak mengenal pribadimu lagi. Sekarang semua yang kamu mau lakukan tidak jauh dari keinginannya saja. PIkiranmu pun tidak lagi dipacu untuk melahirkan gagasan atau pendapat untuk menghadapi segala permasalahan.
Dan sekalipun kamu merasa hubunganmu lancar, tetapi hati kecilmu masih saja dikejar pertanyaan, " yakin hubungan kalian sehat ? kalaupun tidak sehat, tahu dari mana? " . kamu memang tidak bisa menilai secara langsung. Tetapi dengan merenungkan beberapa hal ini lagi, setidaknya ada jawaban yang bisa kamu temui.
1. Kamu mulai khilangan bahkan lupa dengan pencapaian diri. Mimpi pribadi tidak lagi penting.
Kamu masih ingat setahun lalu, sebelum benar-benar dekat dengannya, dirimu ini seorang jurnalis yang keras kepala. kamu selalu ingin berkerja sesuai dengan rencanamu. Kalau tidak jadi jurnalis, paling tidak kamu bisa berkerja di media sebagai penulis. Dibalik kesibukanmu, diam-diam kamu menyusun rencana ke depan untuk hidupmu.
Tetapi kini rencana serta rencana yang sudah kamu buat dulu, entah pergi kemana. Kamu jadi lebih terfokus dengan keinginan terbesarnya dan rencana-rencana untuk hubungan kalian. Kepentinganmu bergeser begitu saja ke pencapaian untuk dia dan hubungan. Sedangkan pencapaian untuk dirimu sudah hilang bahkan kamu mulai lupa dengan wujudnya. Sementara hubungan yang sehat, seharunsya hanya berkembang dari pencapaian dia dan dirimu. Bukan berat sebelah seperti sekarang.
2. kamu seringnya menuruti cara dia meenjalani semuanya. Keinginan serta jalan pikiranmu terabaikan begitu saja.
Semua itu soal maunya dia. Dia maunya kamu yang mengalah dalam urusan pekerjaan. Atau kamu harus mencari pekerjaan yang bisa jadi pegangan alias mapan. Sedangkan dia masih terus kukuh untuk berkerja sesuai dengan rencananya yang sama sekali tidak bisa diandalkan. Awalnya kamu berat, tetapi lama-lama dirimu sendiri mengikuti jalannya ini.
Dan sampai saat ini, kamu akhirnya lebih sering menuruti cara dia menjalani semuanya. Mulai dari karir, hubungan, sampai hal-hal remeh seperti sekedar menentukan kalian akan berakhir pekan ke mana. Padahal sebelumnya kamu sempat berpikiran, kalau liburan kali ini enaknya kalian cukup pergi mencari buku dan amakn bersama. Tetapi kenyataannya di akhir pekan kamu dan dia pergi ke tempat-tempat yang seuai dengan keinginannya. Kelihatannya persoalan sepele. Padahal ini tanda keinginan serta jalan pemikiranmu mulai terabaikan oleh dirimu sendiri.
3. Rasa khawatirmu hanya tertuju ke dia dan hubungan kalian, sedangkan kehidupanmu sendiri seperti terlupakan
kalau perlu tahu bedanya posesif dan protektif. Dua frasa ini kelihatannya mirip, tetapi maknanya tetap berbeda jauh. Apalagi dalam hubungan yang nyata, dia yang posesif akan membuatmu selayaknya boneka. kamu dikontrol atau diatur-atur dalam segala hal. membuatmu tidak mudah menentukan keputusan sendiri yang sesuai dengan pribadinya. tidak hanya sampai disitu, dia sendiri sering mengharuskanmu berbenah demi tampil sempurna dimatanya. Kamu harus benar-benar berjuang keras mengikis keras kepalamu. Kamu harus mulai belajar bersikap dan berpenampilan seperti standar yang dia buat.
Padahal, sebelum ada dia, kamu adalah sosok yang fleksibel dan sedikit menyentrik. Kamu selalu punya pilihan penampilan berbeda dari teman-temanmu. Kamu selalu tidak memikirkan soal penilaian orang tentang dirimu. Selama kamu nyaman, kenapa harus diubah sampai sempurna dan berbeda? Bukankah mencintai seharusnya membuat dia pun menghargai hak-hakmu sebagai individu untuk berekspresi?
5. Urusan pasangan selalu di dahulukan daripada kepentingan sendiri.
Jangankan kepentingan temanmu, kepentingan dirimu sendiri saja terkadang tidak segera didahulukan, saat berbenturan dengan keinginannya. Dengan kata lain, kamu jadi lebih terfokus ke semua urusan pasanganmu. Sekalipun kepentingan ini bukan untuk hubungan kalian. Tetapi, tetap saja semua harus dia yang di dahulukan. Sangking tidak sadarnya, kamu pun sudah berkali-kali mengesampingkan urusan yang lain, yang sebenarnya sama atau bahkan lebih penting.
Tidak seperti ini seharusnya hubungan yang sehat. harusnya kepentinganmu perlu diutamakan juga. Bukankah pasangan harusnya bisa saling mendukung satu sama lainnya?
6. Dan akhirnya, kamu sendiri sering merasa ada yang kurang dari dirimu, tanpa sadar kalau jati dirimu sudah hilang.
Memang pelan tapi pasti, pertanyaan itu sering mengoyak-ngoyak lagi definisi hubungan yang langgeng. Apa gunanya langgeng kalau kamu berubah menjadi orang yang tidak dikenali oleh dirimu sendiri? Apa gunanya langgeng kalau sosokmu tidak benar-benar ada didalamnya?
kamu bagaikan bayangan yang tinggal dengan sangat tenangnya di diri pasanganmu. Apapun yang kamu lakukan selalu berkaca padanya. Kamu seakan tidak lagi punya nyawa. Sadari sekarang, dan tidak semestinya bertahan.
MGMCash88 - Master Agen SBOBET - Judi Online - Judi Bola - Prediksi Online
0 comments:
Post a Comment